Saya, Rainy.... (2)

Detik ini saya berharap hujan turun dengan lebatnya. Turunlah sepuas-puasnya penguasa hujan. Sertakan badai pula. 
Maafkan hati saya yang sedang remuk redam. Biarkan hujan badai bersenda gurau dengan saya. Biarkan saya hanyut terbawa genangan-genangan air. Biarkan saya memohon kali ini saja.

Sunny...
Ukiran nama yang saya temukan di dalam rongga-rongga hati. Nama yang muncul begitu saja. Saya tidak pernah memintanya.
Sunny... mungkin dia lahir dari kekuasaan matahari. Lagi-lagi, saya tidak peduli kapan dia lahir dan darimana asalanya. Yang saya tahu bahwa dia lahir ke dunia.

Mari bayangkan bila Rainy dan Sunny bersama, si Penikmat Hujan dan Keturunan Matahari. Bisakah mereka bertemu?
Sungguh, Rainy tak mengerti, Sunny pun tak paham. 
Bukan kuasa mereka. Mereka hanya dua manusia bodoh yang terkadang berada diantara logika dan perasaan. 

Rainy dan Sunny....



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Paduan Suara DJKN

Nu Life